Laki-laki yang akhir-akhir ini mengisi hari-hari saya dengan hal-hal sederhana yang menyenangkan.
Laki-laki yang dengan sabarnya mendengar semua ocehan saya tentang ini-itu, mengamati saya menghabiskan energi sendiri dengan bercerita tentang apa saja.
Kamu tahu berapa lamapun waktu yang kita habiskan tidak akan pernah cukup untuk saya?
Kamu tahu betapa aroma tubuhmu sangat adiktif untuk saya? Hanya sedikit pewangi, tidak usah banyak-banyak. Cukup untuk saya.
Bahu kirimu, kesukaan saya.
Tidak terlalu lebar. Tanganmu, jari-jarimu. Semuanya terlihat kuat. Pakai itu untuk membelai saya, jangan memukul, ya?
Kamu, pemberi kenyamanan yang sungguh menenangkan.
Kamu tahu, tidak akan habisnya jika saya membahas tentang kamu di sini. Karena sekarang saya lagi kangen kamu. Rasanya kayak gak minum kopi seminggu. Makan tak nyenyak, tidur tak enak. Nah, kan, nulis aja sampe terbalik. Biasanya saya nulisnya terbalik. Bukan tulisannya, sayanya. Iya, semacam nulis sambil kayang gitu. Ah, kamu pasti nggak percaya. Saya juga gak percaya kenapa saya nulis kalimat itu. Sudah, lupakan. Makin kamu lihat tulisan ini, makin kamu menyesal sudah memutuskan untuk ada di samping saya.
Laki-laki yang dengan sabarnya mendengar semua ocehan saya tentang ini-itu, mengamati saya menghabiskan energi sendiri dengan bercerita tentang apa saja.
Kamu tahu berapa lamapun waktu yang kita habiskan tidak akan pernah cukup untuk saya?
Kamu tahu betapa aroma tubuhmu sangat adiktif untuk saya? Hanya sedikit pewangi, tidak usah banyak-banyak. Cukup untuk saya.
Bahu kirimu, kesukaan saya.
Tidak terlalu lebar. Tanganmu, jari-jarimu. Semuanya terlihat kuat. Pakai itu untuk membelai saya, jangan memukul, ya?
Kamu, pemberi kenyamanan yang sungguh menenangkan.
Kamu tahu, tidak akan habisnya jika saya membahas tentang kamu di sini. Karena sekarang saya lagi kangen kamu. Rasanya kayak gak minum kopi seminggu. Makan tak nyenyak, tidur tak enak. Nah, kan, nulis aja sampe terbalik. Biasanya saya nulisnya terbalik. Bukan tulisannya, sayanya. Iya, semacam nulis sambil kayang gitu. Ah, kamu pasti nggak percaya. Saya juga gak percaya kenapa saya nulis kalimat itu. Sudah, lupakan. Makin kamu lihat tulisan ini, makin kamu menyesal sudah memutuskan untuk ada di samping saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
cuap cuap kamu :)